Minggu, 24 Juni 2012

CONTOH FORMAT ACARA PENYULUHAN


                                     SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Topik                                      : penyakit kusta atau lepra
            Waktu                                   : 15 menit
            Sasaran                                 : audiens
            Tempat                                  : aula kampus yapenas21 maros
            Hari/ tanggal                       :  -
            Metode                                 : ceramah dan tanya jawab
            Media                                    : laptop, spidol, kertas manila, sound sistem,.

TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan,mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit kusta meliputi pengertian, gejala, cara penularannya, pegobatannya, dan pencegahannya
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
mengikuti Setelah kegiatan penyuluhan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mendifinisikan penyakit kusta
2. Menyebutkan gejala-gejala kusta
3. Menjelaskan cara penularan penyakit kusta
4. Menjelaskan cara pengobatan penyakit kusta
5. Menjelaskan cara-cara pencegahan penyakit kusta
KEGIATAN PENYULUHAN
            TAHAP
      KEGIATAN PEYULUHAN
KEGIATAN MAHASISWA
    PENDAHULUAN
           ( 2 menit )
·        Memberi salam
·        Memperkenalakan diri
·        Menjelaskan tujuan penyuluhan
·        Menggali pengetahuan audiens tentang penyakit kusta
·        menjawab salam
·        memperhatikan
·        memperhatikan dan mencatat
·        memperhatikan dan menjawab

PENYAJIAN MATERI
         ( 8 menit )
   Menjelaskan dan menyebutkan tentang penyakit kusta yaitu :
- pengertian penyakit kusta
- penyebab penyakit kusta
- tanda –tanda dan bahaya
  Penyakit kusta
- cara pencegahan penyakit kusta

       Memperhatikan dan mencatat
         PENUTUP
         (5 menit)
·        memberi kesempatan kepada sasaran untuk menanyakan hal- hal yang belum jelas.
·        Menjelaskan pertanyaan sasaran
·        Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
·        memberi salam dan terima kasih
·        bertanya



·        memperhatikan
·        memperhatikan penjelasan penyuluh
·        menjawab salam



DAFTAR REFERENSI
1. Ngatimin Rusli HM, Upaya Menciptakan Masyarakat Sehat di Pedesaan, Disertasi
Pascasarjana, Ujung Pandang, 1987.
2. Ditjen PPM dan PLP, Buku Pedoman Pemberantasan Penyakit Kusta, Jakarta,1996.
 PENYAKIT KUSTA
1. Pengertian
            Istilah kusta berasal dari bahasa sansekerta, yakni kushtha berarti kumpulan
gejala-gejala kulit secara umum. Penyakit kusta disebut juga Morbus Hansen, sesuai
dengan nama yang menemukan kuman yaitu Dr. Gerhard Armauwer Hansen pada
tahun 1874 sehingga penyakit ini disebut Morbus Hansen.
2. penyebab penyakit kusta
Penyakit kusta disebabkan oleh kuman yang dimakan sebagai
microbakterium, dimana microbacterium ini adalah kuman aerob, tidak membentuk spora, berbentuk batang yang tidak mudah diwarnai namun jika diwarnai akan tahan terhadap dekolorisasi oleh asam atau alkohol sehingga oleh karena itu dinamakan sebagai basil “tahan asam”. Selain banyak membentuk safrifit, terdapat juga golongan organism patogen (misalnya Microbacterium tubercolose, mycrobakterium leprae) yang menyebabkan penyakit menahun dengan menimbulkan lesi jenis granuloma infeksion.
3. faktor – faktor yang memperburuk penyakit kusta
a. Dengan segera mencari pertolongan pengobatan.
b. Mengulur-ulur waktu karena ketidaktahuan atau malu bahwa ia atau keluarganya menderita penyakit kusta.
c. Menyembunyikan (mengasingkan) diri dari masyarakat sekelilingnya, termasuk keluarganya.
d. Oleh karena berbagai masalah, pada akhirnya si penderita bersifat masa bodoh terhadap penyakitnya.
4. Tanda-tanda Penyakit Kusta
Tanda-tanda penyakit kusta bermacam-macam, tergantung dari tingkat atau
tipe dari penyakit tersebut. Di dalam tulisan ini hanya akan disajikan tanda-tanda
secara umum tidak terlampau mendetail, agar dikenal oleh masyarakat awam, yaitu:
·        Adanya bercak tipis seperti panu pada badan/tubuh manusia
·        Pada bercak putih ini pertamanya hanya sedikit, tetapi lama-lama semakin melebar dan banyak.
·        Adanya pelebaran syaraf terutama pada syaraf ulnaris, medianus, aulicularismagnus seryta peroneus. Kelenjar keringat kurang kerja sehingga kulit menjadi tipis dan mengkilat.
·        Adanya bintil-bintil kemerahan (leproma, nodul) yarig tersebar pada kulit
·        Alis rambut rontok
·        Muka berbenjol-benjol dan tegang yang disebut facies leomina (muka singa)
Gejala-gejala umum pada lepra, reaksi :
·        Panas dari derajat yang rendah sampai dengan menggigil.
·        Anoreksia.
·        Nausea, kadang-kadang disertai vomitus.
·        Cephalgia.
·        Kadang-kadang disertai iritasi, Orchitis dan Pleuritis.
·        Kadang-kadang disertai dengan Nephrosia, Nepritis dan hepatospleenomegali.
·        Neuritis.

5. akibat yang dapat terjadi bila lepra tidak diatasi
1. Masalah terhadap diri penderita kusta
Pada umumnya penderita kusta merasa rendah diri, merasa tekan batin, takut
terhadap penyakitnya dan terjadinya kecacatan, takut mengahadapi keluarga dan masyarakat karena sikap penerimaan mereka yang kurang wajar. Segan berobat karena malu, apatis, karena kecacatan tidak dapat mandiri sehingga beban bagi orang lain (jadi pengemis, gelandangan dsb).
2. Masalah Terhadap Keluarga.
Keluarga menjadi panik, berubah mencari pertolongan termasuk dukun dan
pengobatan tradisional, keluarga merasa takut diasingkan oleh masyarat
disekitarnya, berusaha menyembunyikan penderita agar tidak diketahui
masyarakat disekitarnya, dan mengasingkan penderita dari keluarga karena takut ketularan.
3. Masalah Terhadap Masyarakat.
Pada umumnya masyarakat mengenal penyakit kusta dari tradisi kebudayaan dan agama, sehingga pendapat tentang kusta merupakan penyakit yang sangat
menular, tidak dapat diobati, penyakit keturunan, kutukan Tuhan, najis dan
menyebabkan kecacatan. Sebagai akibat kurangnya pengetahuan/informasi
tentang penyakit kusta, maka penderita sulit untuk diterima di tengah-terigah
masyarakat, masyarakat menjauhi keluarga dari perideita, merasa takut dan
menyingkirkannya. Masyarakat mendorong agar penderita dan keluarganya
diasingkan.
6. cara pencegahan penyakit kusta
1. Mencegah kontak dengan kulit penderita
2. Melakukan vaksinasi
3. Meningkatkan sistem imun dengan melakukan hidup sehat
4. Meningkatkan kebersihan pribadi
5. Diagnosis dan pengobatan yang segera
6. Biarkan sinar matahari masuk ke dalam rumah sebab bakteri kusta akan mati pada suhu yang panas, serta hindari ruangan yang lembab.
7. Tidak memakai air kotor untuk mandi
8. Tidak memakai pakaian–pakaian bekas yang tidak jelas asalnnya (baju-baju bekas di pasar bekas seperti Pasar Tungging di Banjarmasin)
9. Menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
7.prinsip – prinsip perawatan lepra di rumah
a. perawatan mata
            perawatan mata yang tidak tertutup rapat bertujuan untuk melindungi mata yang tidak tertutup rapat dari angin, debu, dan dari sinar matahari untuk mencegah mata kemerahan dan kebutaan
b. perawatan jari kaki yang bengkok
            perawatan jari kaki yang bengkok bertujuan untuk menghindari jari – jari kaik dan sendi dari kekakuan dan mempermudah operasi untuk meluruskan jari dan sendi dan sendi kaki bila diperlukan.
c. perawatan kaki yang sumper
            perawatan kaki yang sumper yaitu kaki yang dibiarkan tergantung.
d. perawatan luka borok (ulkus)
            perawatan luka borok (ulkus) dsebabkan kerena menginjak benda tajam, panas, dan ada memar yang tidak di hiraukan karena penderita tidak merasa sakit
8. Pengobatan
Obat-obat yang dapat digunakan untuk penyakit kusta:
1. Rifampicin :Dapat membunuh bakteri kusta dengan menghambat perkembangbiakan bakteri. Dosis 600mg.
2. Diaminodiphenylsulfone :Mencegah resistansi bakteri terhadap obat (Dapsone) (dikombinasikan dengan obat lain).
3. Clofazimine (CLF) :Menghambat pertumbuhan dan menekan efek bakteri yang perlahan pada Mycobacterium Leprae dengan berikatan pada DNA bakteri
4. Ofloxacin :Synthetic Fluoroquinolone, beraksi menyerupai penghambat bacterial DNA gyrase.
5. Minocycline :Semisynthetic Tetracycline, menghambat sintesisprotein pada bakteri




Berbagi macam terapi pengobatan penyakit kusta antara lain :
1. Pada awalnya hanya digunakan satu obat dapson untuk pengobatan penyakit kusta, pengobatan ini disebut juga pengobatan monoterapi tapi kemudian hal ini menyebabkan bakteri kusta menjadi kebal sehingga pemakaian dihentikan.
2. Untuk pengobatan penyakit kusta dapat juga digunakan metode kombinasi antara obat dopson, rifamfisin, dan klofazimin. Pengobatan dengan multi obat ini cukup berhasil hanya saja diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dari penderita untuk terus-menerus meminumnya. Pengobatan multiobat ini disebut juga MULTI DRUGS
TREATMENT (MDT).

1 komentar:

  1. thanks atas infonya, ditunggu artikel yang lainnya

    http://obatnyapenyakit.com/obat-alami-penyakit-kusta/

    BalasHapus